aku ingin menulis
apapun
aku ingin buat puisi
apapun
aku hanya ingin sibuk
kemudian lupa
kemudian tertidur
dan ternyata besok sudah wisuda
halah~
Aku masih di depan laptop. Jariku mengetik dengan cepat. Aku suka menjadi riuh begini. Tulis saja, apapun. Aku suka menulis dan aku tak perduli untuk puitis.
<< Di foto ini, aku sedang gila dragon ball. Tapi sekarang aku sudah lupa nama-nama tokohnya. Tidak lama setelah itu, aku suka titanic. Sudah lebih sepuluh kali aku mengulang film titanic dan terus menangis. Juga sekarang aku sudah lupa nama pemerannya. Begitulah, akan selalu ada yang datang dan pergi.
Hari ini mungkin aku merasa hampa. Tapi aku yakin tidak untuk esok pagi. Saat matahari lahir kembali, aku sudah bahagia lagi. New day, new life, new mind.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka. Bahkan seseorang yang berumah tangga akan pernah menyukai seseorang yang bukan pasangannya. Yang berbeda adalah mereka mengetahui bahwa rasa itu salah dan kembali kepada kekasihnya.
Kemarin aku menjadi begitu berani. Heran juga, takjub juga. Once in life, pikirku.
Dan tara~
Sebongkah batu besar pecah. Ada sedih, tapi juga ada bahagia. Gila.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Hidup ini sebetulnya simpel saja. Harapan-harapan lah yang membuat semua rumit.
Dan hari itu aku putuskan untuk menghindari sumber kerumitan.
Aku ingin kepastian saja.
Haruskah aku terus atau berpindah arah?
Aku dapatkan jawabannya.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Luka sebaiknya diobati. Aku obati hatiku dengan menangis dan menulis begini.
Aku pikir lagi bahwa aku terlalu berani ambil hati.
Tapi siapa peduli? Karena kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Aku jadi teringat kepada seseorang yang dengan lantang mengatakan hal yang sama padaku. Waktu itu aku begitu kejam, rasanya, tapi dia terus saja menjadi malaikat.
Aku jadi bingung, mengapa ia tidak mengubah arah saja?
Lalu kutanya, "Ya kan aku cuma bilang."
Oh iya pikirku.
Sampai kini, ia masih begitu manis.
Lalu aku kembalikan itu padaku.
Aah ternyata berbeda. Aku tidak ingin menyusuri jalan buntu. Sudah aku bilang aku suka spoiler. Jadi aku cuma ingin hal yang simpel.
Jadi aku putuskan, "Bukankah jalan tidak cuma satu?"
Hari ini memang mengharu biru.
Tapi tidak untuk esok yang baru.
Hari ini mungkin aku merasa hampa. Tapi aku yakin tidak untuk esok pagi. Saat matahari lahir kembali, aku sudah bahagia lagi. New day, new life, new mind.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka. Bahkan seseorang yang berumah tangga akan pernah menyukai seseorang yang bukan pasangannya. Yang berbeda adalah mereka mengetahui bahwa rasa itu salah dan kembali kepada kekasihnya.
Kemarin aku menjadi begitu berani. Heran juga, takjub juga. Once in life, pikirku.
Dan tara~
Sebongkah batu besar pecah. Ada sedih, tapi juga ada bahagia. Gila.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Hidup ini sebetulnya simpel saja. Harapan-harapan lah yang membuat semua rumit.
Dan hari itu aku putuskan untuk menghindari sumber kerumitan.
Aku ingin kepastian saja.
Haruskah aku terus atau berpindah arah?
Aku dapatkan jawabannya.
Kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Luka sebaiknya diobati. Aku obati hatiku dengan menangis dan menulis begini.
Aku pikir lagi bahwa aku terlalu berani ambil hati.
Tapi siapa peduli? Karena kita sepanjang hidup akan terus jatuh cinta dan luka.
Aku jadi teringat kepada seseorang yang dengan lantang mengatakan hal yang sama padaku. Waktu itu aku begitu kejam, rasanya, tapi dia terus saja menjadi malaikat.
Aku jadi bingung, mengapa ia tidak mengubah arah saja?
Lalu kutanya, "Ya kan aku cuma bilang."
Oh iya pikirku.
Sampai kini, ia masih begitu manis.
Lalu aku kembalikan itu padaku.
Aah ternyata berbeda. Aku tidak ingin menyusuri jalan buntu. Sudah aku bilang aku suka spoiler. Jadi aku cuma ingin hal yang simpel.
Jadi aku putuskan, "Bukankah jalan tidak cuma satu?"
Hari ini memang mengharu biru.
Tapi tidak untuk esok yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar